Habitus nir-kekerasan: Sebuah upaya mendialogkan habitus Yesus dan pemikiran Pierre Bourdieu tentang pencegahan kekerasan simbolik

This paper aims to analyze the meaning and significance of habitus Jesus proposed by Pierre Bourdieu as an approach overcoming occurrence symbolic violence. Symbolic violence is one form that must be watched out for. Schools are places where takes place. uses a qualitative method conducting literature study on Jesus’ habit according interpretation Mark 10:13-16 Bourdieu's thought developed Nanang Martono. shows attitudes behaviors shape person's habits can overcome various forms in education, including Therefore, 10:13-16, Jesus' empowers disciples create non-violent relationships communities, while helps prevent from occurring. AbstrakTulisan ini bertujuan untuk menganalisis arti dan makna Yesus yang dikemukakan oleh sebagai pendekatan mengatasi terjadinya kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik merupakan salah satu bentuk harus diwaspadai. Sekolah tempat berlangsungnya Tulisan menggunakan metode kualitatif yaitu dengan melakukan studi literatur terhadap menurut tafsiran Markus pemikiran dikembangkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap perilaku membentuk seseorang dapat berbagai di dunia pendidikan, termasuk Berdasarkan memperlihatkan memberdayakan para murid menghadirkan relasi komunitas nir-kekerasan, sedangkan membantu pencegahan